Terimakasih Patah Hati :)
Terkadang kita terlalu membesar-besarkan hal yang kecil,
Terkadang pula kita menyepelekan hal yang sebenarnya penting
Perihal patah hati misalnya,
Hal yang membuat seluruh fokusmu berantakan
Seolah-olah patah hati itu membuat hidupmu seakan mati
Seolah-olah patah hati itu menjadikan dirimu manusia
ter-menyedihkan di muka bumi
Maaf, bukan maksudku menyepelekan permasalahanmu
Aku pun pernah patah hati
Aku pun pernah merasakan apa yang aku tulis diatas
Hingga kemudian aku sadar,
Banyak hal lain yang seharusnya lebih menjadi perhatian ketimbang patah hati.
Aku menyesal, menjadikan patah hati sebagai alasanku untuk
memaklumi diri agar bersedih dan putus asa
Aku menyesal, menjadikan patah hati sebagai alasanku untuk
meratapi luka tak terlihat yang menyayat
Aku sangat menyesal, waktu berhargaku menjadi sia-sia hanya
untuk mengurusi hati dan acuh pada sebenarnya diri
Orang menjadi bodoh ketika sedang jatuh cinta, dan ketika
sedang patah hati
Ketika kedua hal itu terjadi, perasaan menjadi dewa yang dipuja
Diri sendiri menjadi tak mengenali siapa dirinya
Hal-hal bodoh dianggap menjadi suatu hal yang lumrah dan
patut dimaklumi
"Maklum, orang sedang jatuh cinta"
"Wajarlah, dia sedang patah hati"
Ya, kurang lebih kalimatnya seperti itu.
Orang jatuh cinta dan patah hati seharusnya dibantu agar
dirinya tersadarkan dari imajinasi rasa yang bisa mematikan akal dan logika
Dunia menjadi sempit jika terus terkekang dengan perasaan
dan pikiran sendiri
Sebenarnya tak mengapa jika masih mampu mengontrol diri
Mampu membagi rasa, pikiran, dan waktu sesuai porsi
Jangan sampai tidur menjadi tak nyenyak, makan menjadi tak
enak
Tapi kebanyakan diantara kita justru kesulitan, bahkan tidak bisa
mengontrol
Akupun dulu seperti itu
Untuk itu,
Keluarlah! agar dirimu bebas dari kurungan perasaan
Menjelajahlah! agar kau tau bahwa dunia itu sangat luas
Bahwa dunia terlalu sempit jika melulu tentang dirimu
Bahwa banyak hal lain yang sebaiknya lebih kamu pikirkan
ketimbang perasaanmu
Dan berhentilah menjadikan diri sendiri sebagai pusat semesta!
Hingga kemudian, semesta akan berkata bahwa kamu dan patahnya
hatimu tidak seberapa.
Tidak seberapa dibandingkan dengan anak jalanan yang hidupnya terkatung-katung
Tidak seberapa dibandingkan dengan penyakit berat yang orang
lain rasakan
Tidak seberapa dibandingkan dengan permasalahan negeri yang begitu kompleks
Patah hatimu sungguh tak ada apa-apanya kawan,
Tak ada apa-apanya dibandingkan dengan nikmat Tuhan yang
tiada terkira
Nikmat yang telah Tuhan berikan tanpa kita minta
Nikmat yang tanpa sadar menjadikan kita lupa bersyukur
Karena terdistraksi diri sendiri akan sakitnya patah hati
Sungguh disayangkan jika pusat semestamu hanya tentang manusia,
bukan Sang Pencipta Semesta
Sungguh disayangkan jika pengharapanmu melulu pada manusia,
bukan pada Sang Pemberi Harapan
Sungguh disayangkan jika hatimu hanya diisi oleh rutukan,
bukan ucapan sabar dan syukur
Sungguh disayangkan jika pikiranmu penuh dengan hal semu
yang menjemukan, bukan pikiran positif tentang makna kehidupan
Untukmu yang sedang patah hati,
Tak apa bersedih asal jangan berlarut
Tak apa sejenak galau asal jangan membuat hidupmu menjadi
kacau
Dirimu dan hidupmu terlalu berharga jika terjebak dalam
jerumus patah hati
Cita-citamu menunggumu untuk segera dijemput satu-persatu
Ibu, Ayah, dan keluargamu mengharapkanmu menjadi manusia yang bukan hanya sukses tapi juga bermanfaat
Teman-temanmu akan selalu mendukungmu menjadi manusia yang terus
bertumbuh
Bahkan, dunia juga membutuhkanmu menjadi manusia berharga
yang terus berkarya.
Lalu,
Sampaikan ucapan terimakasih pada patah
hati,
Terimakasih patah hati, karenamu aku menjadi sosok yang
lebih kuat dan lebih memaknai arti hidup yang sebenarnya.
Terimakasih patah hati, karenamu aku menyadari sosok diriku
yang masih jauh dari baik.
Terimakasih patah hati, karenamu aku bisa mengenal Tuhanku
dengan lebih baik lagi.
Dan untuk selanjutnya,
Aku akan lebih siap lagi jika bertemu dengan patah hati yang
bahkan lebih menguji.
Jangan lupa ucapkan Selamat pada diri sendiri, telah melangkah sejauh ini
Karena diri pun butuh diapresiasi.
Patah hati memang sakit, berjuanglah untuk bangkit.
***
Tulisan ini untukmu yang sedang patah hati. Patah karena ditolaknya lamaran pekerjaan ataupun lamaran lainnya. Patah karena diberi harapan palsu atau tingginya mengharapkan pada makhluk. Juga patah hati lainnya. Semangat untuk terus berjuang pada kebahagian sejati, yaitu mendapat cinta dari Ilahi.
Dariku yang juga masih belajar merawat hati.
Comments
Post a Comment